Pengikut

Selasa, 03 November 2015

Raja Salman, Sudah Hafal Seluruh Quran pada Usia 12 Tahun

Raja pertama yang membuat pradaksina di sekitar Ka’bah tanpa keamanan. Ia meninggalkan Presiden AS Obama sendirian karena Sang Raja harus menunaikan shalat Ashar.
raja salman
RAJA Salman bin Abdulaziz dari Arab Saudi dikenal sebagai sosok yang sangat banyak membantu para penghafal Quran di seluruh dunia. Usut punya usut, beliau ternyata sudah hafal Al-Quran sejak usia 12 tahun!
Seperti dilansir oleh ummid.com, Raja Salman merupakan raja ketujuh Saudi menggantikan Raja Abdullah yang wafat. Ia mulai memerintah Saudi pada 23 Januari 2015. Raja Salman lahir di Riyadh pada 1354/05/10 H atau bertepatan dengan tanggal 31 Desember 1935, dan bersekolah awal di Princes School. Ia menghafal seluruh Quran pada hari Ahad, 08/12 pada tahun 1364 H.
Setelah menghafal Quran, Raja Salman kemudian mempelajari agama dan ilmu pengetahuan modern di lembaga yang sama yang didirikan oleh ayahnya tersebut. Sekolah itu sendiri didirikan oleh Raja Abdulaziz, ayahanda Raja Samlan, di 1356 sebagai wadah pendidikan bagi anak-anaknya.
Sebelum menjadi raja, Raja Salman sudah aktif mendorong semua warga Saudi baik laki-laki dan perempuan untuk menghafal Al-Qur’an.
Dalam salah satu pidatonya, Raja Salman berujar, “Al-Qur’an adalah salah satu karunia besar yang diberikan oleh Allah SWT pada kaum Muslimin, dan ketika kita mematuhi ajaran-ajaran Al-Qur’an kita akan tetap dihormati dan kuat, dan jika kita gagal melakukannya maka kita akan dipermalukan.”
Ketika ia menjadi raja, Raja Salman menyingkirkan semua pradaksina di sekitar Ka’bah tanpa keamanan. Hal itu memungkinkan mereka yang hadir untuk menemuinya tanpa pembatasan.
Ketika Presiden AS Barack Obama mengunjungi Riyadh untuk berbelasungkawa atas kematian Raja Abdullah, Raja Salman meninggalkan Obama sejenak untuk menunaikan shalat Ashar.
Raja Salman adalah penyongkong utama terhadap filantropi di negara-negara Muslim miskin seperti Somalia, Sudan, Bangladesh, Afghanistan dan Bosnia-Herzegovina.
Ia dianggap sebagai orang yang cerdas, seorang pekerja keras dan mediator terpercaya dalam menyelesaikan konflik. Pemerintahannya di Riyadh disebut sebagai provinsi sebagai wilayah bebas korupsi.
Dia menjalin hubungan yang kuat dengan para pemimpin suku, ulama, intelektual dan media Islam.
Untuk layanan kemanusiaan, ia telah dianugerahi banyak medali, termasuk penghargaan dari Bahrain, Bosnia dan Herzegovina, Prancis, Maroko, Palestina, Filipina, Senegal, PBB, Yaman, dan King Abdulaziz Medal

Tidak ada komentar: