Bila ada kemauan di sana pasti ada jalan. Adigium tersebut nampaknya tepat diberikan kepada pemuda asal Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, ini.
Ali Alatas, begitu nama lengkap pemuda tersebut. Persoalan ekonomi bikin orangtuanya memilih tinggal di hutan di sekitar kawasan sungai Musi Banyuasin.
Kendati serba kekurangan, tak menyurutkan Ali meraih pendidikan hingga ke jenjang bangku kuliah. Ketekunan Ali dalam belajar berhasil menghantarkannya untuk menjadi salah satu kandidat program 'Santri Jadi Dokter' yang dibesut oleh Pemerintah Sulawesi Selatan.
Dia adalah salah satu dari 21 santri yang mendapatkan kesempatan belajar gratis di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Padahal, jika melihat latar belakang ekonomi keluarga, menempuh pendidikan di bangku kuliah tidak mungkin diraihnya.
"Saya nggak pernah bermimpi mendapatkan kesempatan untuk menyelesaikan pendidikan hingga jenjang S-1, apalagi menjadi dokter. Dan beasiswa ini adalah hadiah terindah dari Allah pada hari ulang tahun saya," kisah itu dituliskan Ali Alatas dalam akun Facebooknya yang dikutipmenafa, Senin (2/11).
Ali mengaku mendapatkan kabar bahwa dirinya lolos dari seleksi dalam program kerjasama antara Pemprov Sumatera Selatan dengan UIN Syarif Hidayatullah di Jakarta, 6 Juni 2010.
Kerjasama tersebut meliputi beasiswa untuk menyelesaikan studi pada profesi yang nantinya dibutuhkan pemerintah daerah di masa akan datang.
Ali Alatas adalah angkatan kedua penerima beasiswa Program Santri Jadi Dokter (PSJD) Sumsel yang digulirkan Pemprov Sumsel sejak 2008. Sekarang mahasiswa Jurusan Ilmu Kedokteran FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini sedang menjalani pendidikan profesi (koas) di RSUP Fatmawati dan RSUP Tangerang Selatan.
Ali Alatas, begitu nama lengkap pemuda tersebut. Persoalan ekonomi bikin orangtuanya memilih tinggal di hutan di sekitar kawasan sungai Musi Banyuasin.
Kendati serba kekurangan, tak menyurutkan Ali meraih pendidikan hingga ke jenjang bangku kuliah. Ketekunan Ali dalam belajar berhasil menghantarkannya untuk menjadi salah satu kandidat program 'Santri Jadi Dokter' yang dibesut oleh Pemerintah Sulawesi Selatan.
Dia adalah salah satu dari 21 santri yang mendapatkan kesempatan belajar gratis di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Padahal, jika melihat latar belakang ekonomi keluarga, menempuh pendidikan di bangku kuliah tidak mungkin diraihnya.
"Saya nggak pernah bermimpi mendapatkan kesempatan untuk menyelesaikan pendidikan hingga jenjang S-1, apalagi menjadi dokter. Dan beasiswa ini adalah hadiah terindah dari Allah pada hari ulang tahun saya," kisah itu dituliskan Ali Alatas dalam akun Facebooknya yang dikutipmenafa, Senin (2/11).
Ali mengaku mendapatkan kabar bahwa dirinya lolos dari seleksi dalam program kerjasama antara Pemprov Sumatera Selatan dengan UIN Syarif Hidayatullah di Jakarta, 6 Juni 2010.
Kerjasama tersebut meliputi beasiswa untuk menyelesaikan studi pada profesi yang nantinya dibutuhkan pemerintah daerah di masa akan datang.
Ali Alatas adalah angkatan kedua penerima beasiswa Program Santri Jadi Dokter (PSJD) Sumsel yang digulirkan Pemprov Sumsel sejak 2008. Sekarang mahasiswa Jurusan Ilmu Kedokteran FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini sedang menjalani pendidikan profesi (koas) di RSUP Fatmawati dan RSUP Tangerang Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar