Pengikut

Selasa, 03 November 2015

Ini Penyebab Banyak Iklan Produk dalam Film Spectre

Besarnya biaya produksinya membuat film James Bond terbaru, Spectre, dipenuhi iklan berupa product placement.
Franchise film aksi spionase James Bond tak hanya kerap menyuguhkan adegan car chasing, adu jotos, tapi juga produk-produk komersial. Tak terkecuali dalam film terbarunya, Spectre. Beberapa produk komersial terkenal, seperti jam tangan Omega, pencukur Gillette, dan minuman keras Heineken rela membayar jutaan dolar AS agar tampil (jadi product placement) dalam film tersebut. Tak heran jika Spectre disebut-sebut sebagai versi film dari ajang Olimpiade yang selalu disponsori banyak iklan.
"Kami tak dapat menghitung jumlah tepatnya untuk franchise ini, tapi kami melakukan investasi dengan signifikan," komentar David LetteDirektur Merek Premium Heineken di Inggris, seperti dikutip Reuters.
Heineken sendiri juga sudah pernah muncul dalam film James Bond sebelumnya, Skyfall. Menurut BBC, jumlah uang yang digelontorkan salah satu produsen minuman keras ternama di dunia itu untuk bisa tampil dalam adegan-adegan film James Bond mencapai 45 juta dolar AS. Namun menurut Chris Sice, Direktur Blended Republic (konsultan untuk bidangbranded content), Heineken tidak akan merugi dengan mengeluarkan uang sebanyak itu. 
"Film Bond akan ditonton orang bertahun-tahun, bahkan selama berpuluh-puluh tahun. Pada akhirnya, dalam jangka panjang, merek itu bisa menjadi merek premium," papar Sice.
Lagi pula, seperti diketahui pula, selama ini tokoh James Bond sudah identik dengan berbagai produk atau merek yang berkualitas tinggi. Kepintaran para produser franchise filmJames Bond untuk mencitrakan tokoh utamanya sebagai konsumen kelas atas ini kemudian menyebabkannya menjadi figur yang sempurna, mulai bagi anak-anak muda hingga orang-orang dewasa yang telah mapan. 
Maka dari itu, tak mengherankan jika film James Bond menjadi incaran banyak pemasang iklan yang ingin meraup keuntungan, seperti Gillette yang baru bergabung sebagai sponsor film James Bond. "Kami menemukan bahwa film ini memiliki cara yang luar biasa untuk menghubungkan dengan orang-orang, anak-anak muda," ungkap Kara Buckley, Associate Director Communications of Global Grooming di Procter & Gamble (induk perusahaan Gillette).
Keuntungan dengan beriklan dalam film blockbuster terkenal seperti Spectre juga dirasakan oleh desainer pakaian, Sameera Azeem, dan perusahaan perhiasaan ternama, David Deyong. Sameera Azeem merancang gaun hijau seharga 345 dolar AS yang dikenakan Lea Seydoux, lawan main Daniel Craig dalam film Spectre. Gaun tersebut dipadukan dengan anting-anting dari perusahaan perhiasaan David Deyong.
"Saya akan menyukai lebih dari apa pun melihat seorang selebriti memakai perhiasan saya. Itu impian saya. Itu sungguh menjadi sesuatu karena (Spectre) mendunia," kata Emma Ben-Yair, Direktur David Deyong.
HUBUNGAN MUTUALISME
Mengutip BBC, Spectre, film ke-24 James Bond, mempunyai biaya produksi mencapai 300 juta dolar AS atau sekitar Rp 4,3 triliun. Angka itu membuat Spectre jadi film James Bond termahal. Jumlah itupun belum ditambah dengan biaya promosi yang besarnya hampir sama, yaitu 300 juta dolar. Dengan bujet seraksasa itu, tentu akan lebih baik jika pendanaannya tak ditanggulangi oleh perusahaan produksi maupun distributor saja. Oleh karena itulah, film-film seperti Spectre membuka pinta untuk masuknya sponsor dari produk komersial.
“Kalau tidak ada iklan (product placement), kami tak mampu memproduksi film James Bond,” kata Daniel Craig.
Perkataan Craig itu juga diamini oleh Michael Rosser, redaktur majalah Screen. “Jujur saja, saya lebih memilih menonton film Bond berdurasi dua jam dengan 30 detik iklan di tengahnya daripada tak bisa menonton Bond gara-gara produser tak bisa menggalang dana untuk membuatnya,” katanya.
Akan tetapi, film Skyfall yang dirilis pada tahun 2012 meraup pendapatan 1,1 miliar dolar AS dari peredarannya di dunia, padahal ongkos produksinya tak lebih dari 200 juta dolar AS. Dengan potensi pendapatan ratusan juta dolar seperti ini, bukanlah lebih baik tanpa iklan saja?
“Mungkin (pendapat itu) bisa diterima,” ujar Darryl Collis, Direktur Seesaw Media yang fokus pada bidang product placement. “Tapi Skyfall adalah anomali. Uang yang didapat setara dengan pendapatan dari dua film Bond. Tapi saya juga bisa mengajukan pertanyaan, apakah Skyfall akan meraup uang sebanyak itu jika promosinya tidak dibantu oleh mitra atau sponsor resmi?”
Ada banyak iklan berupa product placement dalam film James Bond, yang artinya semakin banyak pula uang yang dikantonginya. Jika melihat situs 007.com, terdapat 13 mitra yang digandeng produser film. Untuk Spectre, mereka menggandeng tiga merek minuman beralkohol, yaitu Belvedere, Bollinger, dan Heineken. Sedangkan mobilnya adalah Aston Martin dan Land Rover.
Produk yang menjadi pengiklan dan film James Bond pun pada akhirnya memiliki hubungan mutualisme. Misalnya, ketika sebuah produk atau merek menjadi mitra resmi film James Bond, produk ini juga berhak untuk meluncurkan edisi khusus, seperti jam tangan atau botol minuman 007. Maka, tak usah heran jika film-film James Bond laris diminati produk komersial.

Tidak ada komentar: