Tentara Israel kini mendapatkan ancaman baru. Sosok-sosok baru yang sangat ditakuti itu adalah sniper Hebron. Dinas intelijen Israel belum menemukan siapa saja mereka, namun sepak terjangnya dalam menembak tentara Israel dari jarak jauh membuat para tentara Israel ketakutan.
Time of Israel mengakui, sniper Hebron telah menunjukkan akurasi menembaknya sejak tahun 2013 lalu. Namun, saat itu hanya ada beberapa kali serangan selama setahun. Setelah meletus Intifadhah 3 sejak awal Oktober tahun 2015 ini, aksi penembakan terhadap tentara Israel makin gencar. Yang bikin pusing dan merinding, tidak diketahui siapa pelakunya. Dinas Intelijen Israel menyimpulkan, para pelakunya adalah sniper Hebron.
Yedeot Aharonot dan media Israel lainnya juga mengulas aksi-aksi sniper Hebron di Tepi Barat sejak meletusnya intifadhah 3 pada Oktober lalu. Pemberitaan sangat gencar mewarnai media ketika dalam lima jam terjadi tiga aksi penembakan meskipun penjagaan di Hebron sangat ketat. Diakui, sniper tersebut sangat terlatih untuk menembak dari tempat tersembunyi dan akurat tanpa terlacak.
Yedeot Aharonot menambahkan, aksi-aksi sniper Hebron tidak hanya membuat takut para pemukim Israel tetapi juga membuat takut militer Zionis. Kini mereka bertugas dengan dihantui kecemasan jika sewaktu-waktu meluncur peluru ke arah mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar