Pengikut

Selasa, 03 November 2015

Mogok Massal, Ini Kata Driver Gojek

Kabar mengenai mogok massal ojek berbasis aplikasi Gojek pada hari ini ditanggapi berbagai komentar oleh para driver. Achmad Syaifullah, salah satu driver Gojek mengatakan memang sudah mengetahui adanya kabar akan ada mogok massal hari ini.
"Saya tahu, makanya saya malas narik hari ini, tapi mau gimana kalau saya tidak narik, saya makan apa," ujar Achmad Selasa 3 November 2015.
Memang kabar mogok massal ini dilakukan karena pihak Gojek menurunkan pendapatan para drivernya. Awalnya, driver dibayar Rp4 ribu per kilometer. Namun, dalam peraturan baru, driver hanya dapat Rp3 ribu per kilometer.
Kebijakan ini yang dirasa driver Gojek akan menurunkan pendapatannya. Menurut Achmad, dia dan banyak temannya tidak pernah tahu soal kebijakan baru tersebut. Tidak pernah ada pemberitahuan sebelumnya.
"Emang enggak ada pemberitahuan. Kita juga tahunya pas abis pick up kok komisinya berkurang ya, gak kayak biasanya," ujarnya.
Achmad mencontohkan, misalnya dia mengambil penumpang dari Kuningan menuju Bintara, yang biasa dapat Rp75 ribu dengan dibayar penumpang Rp15 ribu. Saat ini, dia hanya dapat uang dari penumpang Rp15 ribu dan dari Gojek Rp28 ribu.
"Ditotal turunnya lumayan drastis, hampir Rp30 ribuan," katanya.
Sementara soal bonus harian baru didapat driver bila dapat mengangkut delapan penumpang. Padahal, sebelumnya, untuk dapat bonus harian hanya harus mengangkut lima penumpang.
"Soal bonus juga, biasanya dapat bonus Rp50 ribu perhari kalau angkut lima penumpang. Sedangkan sekarang harus delapan penumpang," ujarnya.
Apakah akan mengikuti rekannya untuk mogok, Achmad mengaku tidak suka dengan aksi mogok tersebut.
"Saya enggak suka. Tapi, sudah ada imbauan dari koordinator wilayah dan kayanya hampir semua ikut. Tapi, saya pilih tidak narik dan di rumah saja," ujarnya.
Achamad menambahkan, banyak rekannya yang sebelumnya meninggalkan pekerjaan lamanya dan menjadi driver Gojek, kini mulai berpikir untuk mencari pekerjaan baru, bila kebijakan ini diterapkan.
"Kalau gini terus pasti banyak yang bakalan berenti jadi driver. Banyak yang mau balik bekerja saja. Tapi, kalau saya basicnya opang (ojek pangkalan), jadi santai saja, paling sambil bantuin istri jaga warung di rumah,"  jelasnya.
Sementara itu, driver Gojek lainnya bernama Tengku Kamarudin mengatakan, sangat keberatan dengan kebijakan baru tersebut. Sebab, hanya dari Gojek dia mencari rejeki.
"Kalau dibilang keberatan yah keberatan. Sumber penghasilan saya dari Gojek saja," katanya.
Namun, dia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa jika kebijakan tersebut memang terus diberlakukan.
"Kalau saya mau gimana lagi, asal masih bisa untung dikit tidak apalah, dari pada saya tidak kerja, tapi kalau bisa dicari solusi yang sama-sama enak," ujarnya.
Mengenai mogok massal para driver Gojek pada hari ini, Tengku mengaku bingung dengan imbauan rekan-rekannya tersebut.
"Saya bingung, saya ikut saya enggak dapat uang, saya tidak ikut dibilang tidak solid. Tapi, kalau saya tidak ikut paling saya narik deket-deket rumah saja, menghargai rekan yang lain mas," katanya.
Dikabarkan, para driver Gojek akan melakukan mogok massal dan melakukan protes kepada pihak Gojek. Imbauan tersebut sudah tersebar di media massa dan dikabarkan mogok ini mulai dari pukul 05.00 WIB hingga 21.00 WIB.
Mereka menuntut agar kebijakan mengenai tarif tidak diturunkan. Kebijakan dari pihak Gojek ini juga dikabarkan akibat mengalami defisit pendapatan akibat promo yang selama ini dikeluarkan. 

Tidak ada komentar: